Kelahiran adalah momen yang sangat ditunggu oleh para pasangan keluarga baru untuk memiliki jabang bayi dari keturunan mereka. Ketika sang jabang bayi ini lahir pun ada ritual dan upacara adat. Upacara ini pun berlangsung hingga sang anak menginjak usia satu tahun. Namun, pelaksanaan upacara ini dilaksanakaan hanya di usia tertentu saja. Berikut jenis upacara yang berkaitan dengan kelahiran anak.
A. Upacara Adat Brokohan
Brokohan
memiliki makna adalah pengungkapan rasa syukur dan rasa sukacita atas proses
kelahiran yang berjalan lancar dan selamat. Ditinjau dari maknanya brokohan juga
bisa berarti mengharapkan berkah dari Yang Maha Pencipta.
Sedangkah
tujuannya adalah untuk keselamatan dan perlindungan bagi sang bayi. Selain itu
harapan bagi sang bayi agar kelak menjadi anak yang memiliki perilaku yang
baik.
Rangkaian
upacara ini berupa memendam ari-ari atau plasenta si bayi. Setelah itu
dilanjutkan dengan membagikan sesajen brokohan kepada sanak saudara dan
para tetangga.
B. Upacara Adat Sepasasaran atau
Pupak Puser
Sepasaran merupakan
salah satu upacara adat bagi bayi berumur lima hari. Upacara adat ini umumnya
diselenggarakan secara sederhana. Tetapi jika bersamaan dengan pemberian nama
pada sang bayi upacara ini bisa dilakukan secara meriah.
Acara ini
biasanya dilaksanakn dengan mengadakan hajatan yang mengundang saudara dan
tetangga. Suguhan yang disajikan biasanya berupa minuman beserta jajanan pasar.
Selain itu juga terkadang ada pula yang dibungkus rapi baik menggunakan besek
(tempat makanan terbuat dari anyamam bambu) ataupun lainnya untuk dibawa
pulang.
C. Upacara Adat Selapanan
Dalam bahasa
jawa, selapan berarti tiga puluh lima hari. Tradisi ini digunakan pada
peringatan hari kelahiran. Setelah 35 hari dari hari H, maka diadakan perayaan
dengan nasi tumpeng, jajan pasar dan berbagai macam makanan sebagi simbol dari
makna-makna yang tersirat dalam tradisi jawa.
Namun dalam
perkembangannya, saat ini selapanan sebagai ungkapan syukur atas kesehatan dan
keselamatan bayi, diwujudkan cukup dengan nasi tumpeng beserta lauk seadanya.
Kemudian mengundang tetangga kanan-kiri untuk kendurenan (selamatan),
berdoa bersama-sama dan diujung acara, tumpeng dibagi rata untuk dibawa pulang
sebagai oleh-oleh.
Selapanan
sebagai harapan orang tua dan keluarga agar sang bayi selalu sehat, jauh dari
marabahaya. Semoga apa yang diharapkan bisa terlaksana, kabul kajate…
D. Upacara Adat Mudhun Siti
Upacara ini
dilakukan untuk bayi yang telah berusia 7 bulan. Di Yogyakarta, upacara ini
disebut dengan tedhak siten. Upacara ini sebagai pelambang bahwa sang
anak telah siap untuk menjalani hidup lewat tuntunan dari sang orang tua. Dan
acara ini dilaksanakan pada saat anak berumur 7 selapan atau 245 hari.
Prosesi upacaranya adalah tedhak sega pitung warna, mudhun tangga tebu,
ceker-ceker, kurungan, sebar udik-udik, siraman
source: Fitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar