Kamis, 07 Mei 2015

Dari Negeri China, Zhang Da Anak yang Gigih



Kisah mengharukan dan bisa juga sebagai penyejuk hati untuk anak-anak jaman sekarang, sedikit cerita tentang seorang anak yang dengan gigih merawat ayahnya yang sakit. China, 27 Januari 2006, seorang anak laki-laki mendapat penghargaan tinggi dari pemerintahannya karena dinyatakan telah melakukan “Perbuatan Luar Biasa”. Diantara 9 orang yang terpilih mendapatkan penghargaan itu, ia merupakan satu-satunya anak kecil yang terpilih dari sekian Milyar penduduk China.

Masyarak menganggap dirinya luar biasa, dirinya dianggap seperti itu lantas perhatian dan pengabdian pada ayahnya, senantiasa kerja keras dan pantangmenyerah, serta perilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati. Sejak iaberusia 10 tahun (tahun 2001) anak ini ditinggal pergi oleh ibunya yang sudahtidak tahan lagi hidup bersama suaminya yang sakit keras dan miskin. Dan sejakhari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisaberjalan, dan sakit-sakitan.


Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggung jawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkanobat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang sepertiinilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai.



Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahitini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalahbahwa ia tidak menyerah.



Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggung jawab untuk meneruskan kehidupannya dan Papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.




Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan daridan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan.







Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama 5 tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. Zhang Da merawat Papanya yang sakit sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggung jawab untuk merawat papanya.



Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya,ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua diakerjakan dengan rasa tanggung jawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggung jawabnya sehari-hari.



Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semuaini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli.



Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi / suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa mampu, ia nekatuntuk menyuntik papanya sendiri. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah terampil danahli menyuntik.






Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orangterkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya,

"Zhang Da, sebut saja kamu mauapa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu?Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah? Besar nanti maukuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, disini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir. Saat inijuga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi,mereka bisa membantumu!"

Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC punberkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa membantumu."Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar ia pun menjawab,

"Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah!"
Semua yang hadir pun spontan menitikkan air mata Karena terharu. Tidak ada yang menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak mintadeposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya?


Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit? Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agarketika ia membutuhkan, pasti semua akan membantunya. Mungkin apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.



Kisah di atas bukan saja mengharukan namun juga menimbulkan kekaguman. Seoranganak berusia 10 tahun dapat menjalankan tanggung jawab yang berat selama 5tahun. Kesulitan hidup telah menempa anak tersebut menjadi sosok anak yangtangguh dan pantang menyerah.



Zhang Da boleh dibilang langka karena sangat berbeda dengan anak-anak modern.Saat ini banyak anak yang segala sesuatunya selalu dimudahkan oleh orang tuanya.Karena alasan sayang, orang tua selalu membantu anaknya, meskipun sang anaksudah mampu melakukannya.



Sumber: AdeRizkyPutri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar